Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Stabilitas Dan Trim

Marine Cargo Surveyor - Pada Kesempatan kali ini, Admin Akan membahas artikel tentang Stabilitas dan Trim kapal. 

Pengertian Stabilitas Kapal

Stabilitas adalah kemampuan benda untuk kembali ke keadaan semula setelah benda mendapat gangguan (gaya) yang ditimbulkan oleh benda itu sendiri maupun gangguan (gaya) yang berasal dari luar.Menurut teori mekanika dan dinamika kesetimbangan statis suatu benda dibedakan atas 3 (tiga) macam yaitu :

Keseimbangan mantap (stabil) yaitu keseimbangan dari suatu benda yang mengalami pengaruh gaya dari luar dan menyebabkan perubahan kedudukan (posisi benda tersebut) tetapi benda tersebut kembali ke posisi awal

Keseimbangan goyah (labil) yaitu keseimbangan dari suatu benda yang mengalami pengaruh gaya dari luar dan menyebabkan perubahan kedudukan (posisi benda tersebut) tetapi benda tersebut tidak dapat kembali ke posisi awal (mengalami perubahan yang besar);

Keseimbangan sembarang (netral) yaitu keseimbangan dari suatu benda yang mengalami pengaruh gaya dari luar dan menyebabkan perubahan kedudukan (posisi benda tersebut) tetapi benda tersebut tetap pada posisi yang baru.

Demikian pula halnya pada kapal akan mendapatkan kesimbangan yang serupa, yang diakibatkan oleh gaya berat kapal itu sendiri maupun gaya yang berasal dari laur seperti

angin, gelombang dan lain-lain yang menyebabkan kapal mengalami keolengan dan trim.

Untuk dapat menjamin keselamatan kapal, maka kapal harus mempunyai keseimbangan yang mantap (stabil) atau stabilitas yang baik. Atau dengan kata lain kapal harus memiliki kemampuan utnuk melawan semua gaya-gaya yang ditimbulkan oleh kapal itu sendiri maupun gaya-gaya yang berasal dari luar, sehingga kapal selalu berada dalam kondisi even keel.

Jenis-jenis Stabilitas kapal

Pada dasarnya stabilitas kapal dibedakan atas dua jenis yaitu stabilitas memanjang (saat kapal terjadi trim) dan stabilitasmelintang (saat kapal oleng).

Pada peninjauan kestabilan suatu kapal dikenal beberapa titik yang digunakan untuk mengetahui besarnya momen yang terjadi pada kapal, pada saat terjadi trim dan oleng. Adapun titik-titik tersebut adalah:

1. Titik G (Centre of Grafity) adalah titik berat kapal yang dipengaruhi oleh keadaan kapal itu sendiri, seperti bentuk lambung, dan komponen-komponen yang ada di dalam kapal tersebut berupa komponen yang tetap maupun komponen yang dpat berubah- berubah.

2. Titik B (Centre of Bouyancy)adalah titik gaya tekan ke atas dari volumeair yang dipindahkan oleh bagian kapal yang terbenam di dalam air, adan besarnya titik B ini dipengaruhi oleh bentuk badan kapal yang berada di bawahpermukaan air.

3. Titik M(Titik Meta sentra) adalah titik yang merupakan perpotongan vektor gaya tekan ke atas pada saat kapal dalam keadaan tegak, dengan gaya tekan ke atas (γV) pada saat kapal terjadi sudut oleng. 

Salah satu persyaratan bagi suatu kapal untuk bisa tetap melaut(Sea— Going Property Of Ship) adalah adanya “Stability” atau stabilitas dari kapal itu sendiri, yang mana semua itu mutlak diperlukan untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan dari kapal itu sendiri dan muatannya.

Secara umum stabilitas suatu kapal dapat didefenisikan sebagai kemampuan suatu kapal berdeviasi dari posisi setimbang oleh karena pengaruh gaya luar yang bekerja, dan setelah gaya tersebut hilang kapal kembali ke posisi semula.( Derret D.R, dalam Efruan.M, hal1).

Sedangkan menurut Semyonov, stabilitas merupakan kemampuan (ability) suatu kapal yang menyimpang dari posisi setimbang oleh adanya aksi gaya luar untuk kembali ke posisi semula apabila aksi gaya itu hilang.(Semyonov, Tyan, and Shansky hal 57).

Gaya-gaya yang bekerja pada kapal, baik dalam arah melintang maupun membujur, yang dapat mempengaruhi stabilitas suatu kapaladalah gaya berat (gravityforce), dan gaya apung (bouyancy force). Yang keseluruhannya harus berada pada satu garis vertikal.

Bila titik pusat dari gaya-gaya tersebut tidak berada dalam satu garis vertikal, baik itu secara melintang maupun membujur maka kapal akan mengalami helling untuk posisi melintang dan trim untuk posisi membujur. semua itu terjadi karena gaya berat dan gaya apung yang bekerja pada kapal tidak berada dalam satu garis vertikal, sehingga akan membentuk sudut atau kopel. kopel tersebut akan menghasilkan momen-momen yang bekerja pada kapal. Baik itu momen pembalik (Heling Moment) ataupun momen penegak (Righting Moment).

Trim 

Trim adalah perbedaan sarat rata-rata draft belakang dengan sarat rata-rata draft depan. Trim sangat penting untuk di perhatikan, karena apabila trim kapal melebihi batas yang ditentukan, maka akan terjadi resiko yang sangat berbahaya bagi keselamatan pelayaran kapal tersebut. 




Posting Komentar untuk "Stabilitas Dan Trim"