Jenis-jenis Bahan Tali Pada Kapal
Marine Cargo Surveyor - Halo Gengs!! Jumpa lagi kita setelah sekian lama tidak membuat postingan, dikarenakan kesibukan bekerja. Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, Admin akan membahas postingan tentang Jenis-jenis Bahan Tali pada Kapal. Tali adalah peranti atau peralatan bantu pada kapal yang keberadaan nya sangat penting pada keselamatan pelayaran. Berdasarkan bahan pembuatannya tali dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, bahan tersebut antara lain yaitu bahan hewani, bahan nabati, bahan sintetis dan bahan tambang. Berikut ini adalah beberapa jenis bahan tali diantaranya sebagai berikut :
1) Tali Berbahan Hewani
Tali ini terbuat dari bagian binatang tertentu yang dinilai cukup kuat gaya tariknya. Bagian binatang yang dapat diambil dari urat, kulit, ataupun bagian lainnya. Binatang yang banyak dipakai untuk tali ini antara lain, rusa kutub, gajah laut, singa laut, maupun binatang lain. Oleh karena itu tali ini sudah jarang dipakai, karena selain adanya larangan yang menyangkut masalah konservasi binatang langka dan lingkungan hidup, juga harga yang mahal.
2) Tali Berbahan Nabati
Tali dari bahan nabati atau tumbuh-tumbuhan saat ini banyak dipergunakan di atas kapal. Tali ini selain harganya yang murah, daya tahannya terhadap cuaca juga cukup baik, dan lebih lagi mempunyai sifat yang dapat mengambang di permukaan air.
Bagian tumbuhan yang diambil untuk tali adalah dari bagian seratnya. Setiap tumbuhan memberikan serat untuk bahan tali dari bagian yang berbeda, ada yang diambil dari serat kulit, serat daun, serabut buah, serat bunga, maupun dari bagian tumbuhan yang lain yang berbentuk serat. Namun demikian serat yang diambil untuk dipergunakan sebagai bahan tali selalu diambil dari serat yang mempunyai kekuatan tarik tertentu.
Berdasarkan jenis tumbuhan yang dipakai untuk pembuatan tali, maka tali dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
a) Tali Manila
Tali Manila dibuat dari serat musa textilis atau abaca, yaitu sejenis pisang-pisangan yang banyak terdapat di daerah Filipina maupun daerah Sumatera. Bagian yang diambil seratnya adalah serat batang pohon.
Tali Manila memiliki sifat yang lentur, lembut dan ringan, mengkilat, tahan pada kelembapan, mengapung di air, dan sifat penyerapan terhadap tar sangat jelek. Tali Manila dapat merenggang lebih kurang 25% dari panjangnya. Tali ini banyak dipergunakan untuk tali pengikat kapal, tali bongkar muat, maupun tali penarik.
b) Tali Hemp
Hemp yang bernama latin Cannabis Sativa banyak terdapat didaerah Rusia ataupun Amerika. Bagian yang diambil seratnya adalah serat kulit batang.
Tali hemp memiliki sifat kelenturan yang kurang baik, warna lebih kuning, dan seratnya lebih tajam dari pada tali manila, serta tidak menggelembung bilamana basah.
Tali Hemp termasuk tali yang kuat dan kekuatannya melebihi Tali Manila yaitu sebanyak 20% (11/5 kali). Tetapi karena harganya yang mahal maka pemakaiannya di kapal telah dilampaui oleh tali manila. Dipakai untuk tali sounding, pengikat barang, dan pengikat layar.
c) Tali Sisal
Tali Sisal atau agave sisalana terbuat dari serat-serat daun Aloe yang termasuk dalam kelompok nanas-nanasan. Banyak terdapat di Jawa dan Afrika Timur. Termasuk tali yang kuat dan kekuatan dari tali sisal yang baik hampir sama kekuatannya dengan tali manila yang kualitasnya sedang.
Tali sisal memiliki sifat warna putih kekuningan namun tidak licin, apabila sudah beberapa kali dipakai akan keluar serat-serat serabutnya sehingga mengganggu jika dipegang dengan tangan terbuka. Bila terkena air, tali sisal akan lebih menggelembung dari tali manila. Tali ini digunakan untuk pengikat baut, perumahan.
d) Tali Coir
Terbuat dari serat-serat serabut kelapa (cocos nucivereae) Serat-serat tersebut sebelumnya direndam dalam air dalam kurun waktu yang lama baru kemudian dibuat benang dan dipilin menjadi
tali. Sifat tali serabut kelapa sangat lentur, berwarna coklat kemerahan, seratnya pendek, menyerap air sangat besar, dan kekuatannya hanya ¼ kekuatan tali manila. Biasanya tali ini terdiri dari tiga untai dan tiap-tiap untai terdiri dari untaian tiga kali. Biarpun tali serabut kelapa mudah mengapung namun harus dijaga jangan sampai terlalu banyak meresap air karena lama kelamaan akan tenggelam, terutama di perairan yang berkarang hal ini harus diperhatikan. Tali ini akan mudah menjadi busuk apabila disimpan
dalam keadaan basah. Tali coir ini banyak digunakan untuk membuat pelampung di luar sekoci penolong, sebagai bahan pembuat fender tali tambat dan tali tarik.
3) Tali Berbahan Sintesis
Tali sintetis merupakan tali yang berbahan dasar serat sintetis (tiruan). Sifatnya yang kuat dan lebih tahan air telah banyak mengurangi penggunaan tali yang terbuat dari bahan nabati. Macam-macam tali sintetis adalah :
a) Tali Nylon
Tali Nylon termasuk dalam kelompok serat sintesis. Tali nylon mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya tahan terhadap air laut, lentur, lebih tahan menerima hentakan, lentur dan tahan gesekan. Jenis tali nylon ini pembuatannya sudah dengan mesin dan mudah serta memiliki serat yang halus dan mengkilap sehingga terlihat bersih dan tidak mudah lapuk. Karena sifatnya yang licin, cara menyambungan maupun pembuatan mata dari tali ini harus dibuat sambungan antar untai-untaiannya paling sedikit 4 kali. Tali nylon banyak dipakai juga
sebagai buntut atau ujung tros dari kawat untuk menyandarkan kapal karena lebih enteng dan tahan terhadap tegangan.
b) Tali Polyester, Polyproylene, Polythene
Tali-tali ini terbuat dari serat buatan. Untuk polythene dan polypropylene mempunyai keuntungan bahwa dapat mengambang di air. Ketiga-tiganya tidak sekuat tali nylon. Untuk Tali polythene kekuatannya sebagai tali adalah antara tali manila dan nylon. Karena mempunyai daya serap yang kecil maka tali ini mudah mengambang.
c) Tali Terylene
Tali terylene seperti tali nylon, sering dipakai sebagai ujung-ujung dari kawat-kawat gandengan di kapal. Juga seperti nylon dan tali-tali sintetis lainnya tahan terhadap gesekan. Bila bagian luar dari tali sintetis terkena gesekan maka serat-serat sintetis akan
mengumpul sehingga mencegah melepasnya dari benang-benang dan serat serat yang berada di bagian dalam dari tali itu. Hal ini berarti bahwa bagian dalam dari tali sintetis tidak akan berkurang kekuatannya. Selain itu gesekan-gesekan antara benang-benang,
4) Tali Berbahan Tambang
Dengan adanya kemajuan teknologi, ditemukan cara-cara untuk membuat tali yang dibuat dari bahan tambang. Bahan tambang tersebut dibuat tipis-tipis seperti serat, tetapi dibuat berukuran diameter tertentu sebagai kawat. Jenis bahan tambang yang dapat dipakai untuk membuat tali, antara lain:
a) Tali Besi
Tali besi terbuat dari bahan jenis besi, sifat tali berbahan besi ini antara lain, lemas, nilai regangnya rendah, tahan panas, dan mudah berkarat. Penggunaan tali tipe ini digunakan untuk pengikat
tiang mast (tali labrang).
b) Tali Baja
Tali baja terbuat dari bahan baja yang merupakan derifat besi, dengan penambahan unsur kimia yang berupa carbon dan beberapa unsur lainnya. Tali berbahan baja mempunyai sifat kaku, mudah
berlingkar, mudah berkarat, dan daya regang yang rendah. Dengan demikian baja mempunyai sifat yang jauh lebih baik dari pada besi. Penggunaan tali tipe ini digunakan untuk tali bongkar muat, larang, dan railing.
c) Tali Tembaga
Tali tambang terbuat dari bahan tambang jenis tembaga, tali ini mempunyai sifat lemas, tidak berkarat, dan tahan panas. Penggunaan tali tambang antara lain untuk antene radio, dicampur dengan lilitan asbes dipergunakan untuk isolator panas.
Semoga postingan ini bermanfaat bagi anda yang membaca nya. Sekian dan terimakasih
Posting Komentar untuk "Jenis-jenis Bahan Tali Pada Kapal"