Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masalah Yang Sering Terjadi Pada Saat Melakukan Draught Survey

Marine Cargo Surveyor - Halo Gengs!! Jumpa lagi pada kesempatan yang berbahagia ini, pada postingan kali ini Admin akan merangkum berbagai masalah yang sering terjadi pada saat melakukan pekerjaan Draught Survey. Admin akan mencoba untuk mengulas masalah yang sering terjadi pada pekerjaan Draught Survey ini dan akan mencoba memberikan beberapa solusi agar dapat memudahkan pekerjaan anda atau biasa disebut Problem Solving.

Baca Juga : Pengertian Draught Survey

Apa saja sih masalah yang sering timbul pada saat kita melakukan pekerjaan Draught Survey? Jawaban nya adalah banyak. Bukan hanya pekerjaan Draught Survey saja, Admin yakin bahwa semua pekerjaan itu penuh dengan resiko, baik itu resiko kecil maupun resiko yang besar. Dengan adanya masalah kita semua bisa belajar agar dapat meminimalisir kesalahan yang ditimbulkan masalah tersebut. 

Ilustrasi
Beberapa faktor utama penyebab masalah yang sering terjadi pada pekerjaan Draught Survey diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Pembacaan Draught mark pada tongkang atau kapal. Di segmen ini masalah mungkin saja terjadi, karena pembacaan Draught yang kurang akurat, ini akan menjadi masalah yang sering terjadi apabila dalam melakukan pekerjaan Draught Survey. Sehingga dapat menyebabkan kekurangan ataupun kelebihan muatan diatas kapal atau tongkang. Untuk penyelesaian nya adalah yakni dengan cara mengupayakan pada saat membaca Draught mark tidak disarankan ombak dilaut tidak melebihi ketinggian 1 meter, karena masalah ini telah menjadi momok bagi seorang surveyor. 
  2. Kesalahan menghitung muatan. Ini juga tidak kalah pentingnya dengan masalah pembacaan Draught mark, kesalahan perhitungan juga membuat masalah menjadi lebih rumit, oleh karena itu seorang surveyor harus selalu berhati-hati pada saat melakukan perhitungan Draught Survey, karena seperti Admin jelaskan pada postingan sebelumnya, jika perhitungan salah satu saja maka semua perhitungan selanjutnya akan ikut salah semua. Dalam hal ini biasanya salah membaca tabel dan memasukkan angka kedalam formula perhitungan Draught Survey. Karena jelas dengan melakukan kesalahan ini nilai muatan pada kapal atau tongkang akan berbeda dengan chief officer. Untuk mengatasi hal ini seorang surveyor harus lebih berhati-hati pada saat menginput dan membaca data agar kesalahan bisa terminimalisir dan harus sering berlatih mengasah kemampuan perhitungan Draught Survey. 
  3. Kapal atau tongkang memiliki Draught mark, tetapi kapal atau tongkang tidak memiliki Hydrostatic table atau manual book. Hal ini juga sering timbul pada saat kita melaksanakan Draught Survey. Pasti anda akan kebingungan, bagaimana cara mengatasi masalah ini? Penyelesaian nya adalah dengan cara koordinasi dengan baik kepada Pihak shipper atau Loading Master mengenai perihal tersebut, dan menyarankan kepada pihak terkait untuk menggunakan Hydrostatic tabel persamaan yang dimensi dan ukuran nya sama dengan kapal atau tongkang tersebut. Dan kemudian jangan lupa menerbitkan surat Letter Of Protest yang menyatakan bahwa kapal atau tongkang ini menggunakan Hydrostatic tabel persamaan, dikarenakan kapal atau tongkang tidak memiliki Hydrostatic tabel sesuai dengan peruntukannya. 
  4. Kapal atau tongkang bocor, seiring berjalannya waktu kapal atau tongkang akan mengalami korosif karena termakan usia yang dapat menyebabkan kapal atau tongkang bocor. Penyelesaiannya adalah dengan cara koordinasi yang baik dengan pihak terkait seperti Shipper atau Loading master untuk melakukan perbaikan atau pengelasan pada area yang mengalami kebocoran dan tidak melakukan pemuatan muatan karena bisa menyebabkan masalah yang fatal dan jangan lupa untuk tetap menerbitkan surat Letter of Protest yang menyatakan bahwa kapal atau tongkang ini mengalami kebocoran dan telah dilakukan perbaikan atau pengelasan.
  5. Perhitungan Constant Minus. Nah ini bisa dikatakan masalah Klasik yang mendunia Gengs!!! Kenapa perhitungan Constant Kapal bisa minus? Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi Constant minus beberapa diantaranya adalah terjadi penyumbatan pada pipa-pipa sounding, kesalahan membaca Lightship dan masih banyak lagi. Jadi untuk masalah ini penyelesaian nya adalah memperbaiki dan membersihkan pipa-pipa sounding yang buntu dan selalu lebih teliti pada saat melakukan pekerjaan Draught Survey. 
  6. Kapal atau tongkang tidak memiliki Draught mark. Nah jadi gimana dong cara menghitung muatan nya nanti, sedangkan Draught mark nya tidak ada. Memang masalah yang satu ini cukup rumit dan bisa menjadi kendala bagi seorang surveyor. Bagaimana tidak jadi kendala, karena kapal atau tongkang tidak memiliki Draught mark. Wahh susah sudah kalau ini sampai terjadi, biasanya Draught mark hilang karena disebabkan oleh usia kapal yang sudah tua dan dilambung kapal atau tongkang terdapat banyak teritip yang tidak pernah dibersihkan akhirnya menyebabkan Draught mark hilang ataupun tidak jelas terbaca. Untuk masalah ini cara penyelesaian nya adalah dengan cara melakukan Over Hang. Cara ini terpaksa dilakukan karena tidak ada jalan lain kecuali melakukan Over Hang. Dengan cara menggunakan meteran diukur dari permukaan air laut hingga ke Freeboard kapal atau tongkang. Pada postingan selanjutnya akan Admin bahas tentang Over Hang. Dan jangan lupa untuk menerbitkan surat letter of protest yang menyatakan bahwa kapal atau tongkang tidak memiliki Draught mark. 

Akhirnya postingan ini sampai disini saja, jika ada permasalahan yang timbul, akan Admin update lagi masalah yang timbul dalam melakukan pekerjaan Draught Survey. Semoga ilmu ini bermanfaat bagi anda semua, dan semoga kita selalu dijauhkan dari masalah-masalah pekerjaan kita. Sampai jumpa lagi di postingan berikut nya. Terima kasih

Posting Komentar untuk "Masalah Yang Sering Terjadi Pada Saat Melakukan Draught Survey"